Rabu, 31 Desember 2014

(JURNAL INTERNASIONAL) PERILAKU KONSUMEN DALAM LINTAS BUDAYA DAN PERSPEKTIF INTERNASIONAL

Tinjauan Budaya dan Perspektif Internasional

Dalam pengujian terhadap faktor-faktor psikologi, sosial dan budaya, secara konsisten ditemukan bagaimana lapisan yang beragam pada masyarakat Amerika secara umum mengkonsumsi barang-barang yang beragam pula. Jika keragaman konsumsi tersebut banyak terjadi di antara segmen-segmen yang berbeda pada satu kumpulan masyarakat, maka akan terjadi lebih banyak lagi keragaman konsumsi pada dua atau lebih kumpulan masyarakat. Agar dapat berhasil, para pemasar harus mengerti sifat alamiah dan ukuran-ukuran perbedaan diantara konsumen-konsumen dari masyarakat yang berbeda-perbedaan“lintas budaya”-sehingga mereka dapat mengembangkan strategi pemasaran terarah yang efektif untuk digunakan di setiap pasar asing yang diinginkan.
Sudut pandang pemasaran global menekankan pada kemiripan-kemiripan konsumen di seluruh dunia dan strategi pemasaran lokal menekankan pada keragaman konsumen di negara-negara yang berbeda serta orientasi budaya mereka yang spesifik. Para pemasar seharusnya menyadari serta mempunyai sensitifitas terhadap kemiripan-kemiripan dan perbedaan-perbedaan lintas budaya yang dapat memberikan kesempatan perluasan pemasaran serta kesempatan memperoleh keuntungan. Para pemasar multinasional harus siap untuk membuat bentuk pemasaran yang spesifik di setiap negara yang mereka tuju.

Arti Penting Menjadi Multinasional

Saat ini, hampir seluruh perusahaan bisnis raksasa memasarkan produk-produk mereka diluar batas-batas negara asalnya. Faktanya, yang hangat dibicarakan saat ini oleh mereka, bukanlah apakah kita akan memasarkan produk ini di negara lain, melainkan lebih kepada bagaimana kita akan memasarkannya (sebagai produk yang sama dengan kampanye iklan “global” yang sama). Karena kecenderungan pelaksanaan secara multinasional, maka kegiatan pemasaran saat ini memiliki istilah-istilah baru seperti glocal, yang merujuk pada perusahaan yang melakukan dua tipe pemasaran, lokal dan global; yaitu bahwa perusahaan tersebut dalam usaha pemasarannya memadukan antara standarisasi dan elemen-elemen lokal untuk mengamankan keuntungan dari kedua strategi pemasaran tersebut (lokal dan global).
Usaha Uni Eropa (UE) untuk membentuk sebuah pasar tunggal, memberi arti khusus bagi tantangan ini-pemasaran global dan lokal-. Kesepakatan Pasar Bebas Amerika Utara (NAFTA) yang saat ini terdiri dari negara USA, Kanada dan Meksiko menyediakan akses pasar bebas terhadap lebih dari 400 miliar konsumen. Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara yang sedang berkembang (ASEAN) membentuk wilayah pasar bebas ASEAN (AFTA) untuk mempromosikan perdagangan regional mereka.

Bermacam alasan yang menyebabkan perusahaan-perusahaan menjual produk mereka keseluruh dunia. Pertama, banyak perusahaan yang telah mempelajari bahwa ketika pasar dalam negeri telah matang, maka satu-satunya kesempatan terpenting untuk kelangsungan masa depan perusahaan diwakili oleh pasar luar negeri. Kenyataan ini mendorong mereka untuk memperluas batas-batas mereka dan mencari konsumen yang tersebar di seluruh dunia. Terlebih lagi, konsumen diseluruh dunia, cenderung gemar mencoba produk-produk “asing” yang terkenal di tempat yang jauh dan berbeda.


Memperoleh Ekspor Dari Kultur Lain

Dengan banyaknya kontak yang dilakukan konsumen dengan barang-barang dan gaya hidup dari orang-orang yang tinggal di bagian dunia yang lain, mereka mempunyai kesempatan untuk mengadopsi cara dan produk mereka. Sebagian besar pengamatan konsumen terhadap budaya yang berbeda cenderung timbul dari inisiatif mereka sendiri -perjalanan mereka, tinggal dan bekerjanya mereka di negara asing, atau bahkan perpindahan mereka ke negara yang berbeda.
Sebagai tambahan, konsumen dapat memperoleh ”selera” terhadap kultur yang berbeda dari kontak mereka dengan film asing, teater, seni dan artefak dan, yang paling pasti, dari pengamatan mereka terhadap produk yang berbeda dan tidak familiar di kultur mereka sendiri. Kategori tambahan tersebut di atas, seringkali digunakan oleh pemasar untuk mencari dan mengembangkan pasar mereka dengan membawa produk-produk baru, layanan, cara, ide dan pengalaman kepada konsumen potensial yang berada di negara yang berbeda serta memiliki sudut pandang budaya yang berbeda.

Efek Negara Asal

Ketika konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian, mereka mungkin akan sampai pada pertimbangan akan asal negara produk yang mereka pilih. Para peneliti menunjukkan bahwa konsumen menggunakan pengetahuan mereka tentang dimana produk tersebut di buat sebagai evaluasi pilihan pembelian mereka. Efek negara asal ini muncul karena konsumen seringkali sadar bahwa nama perusahaan atau merek tertentu berhubungan dengan negara tertentu.
Secara umum, banyak konsumen menghubungkan Perancis dengan anggur, mode busana, dan parfum serta berbagai produk kecantikan yang lain; Itali dengan pasta, perancang busana, furnitur, sepatu dan mobil sport; Jepang dengan kamera dan konsumen elektronik; dan Jerman dengan mobil, alat-alat perkakas, dan permesinan. Terlebih lagi, konsumen cenderung mempunyai sikap atau kegemaran bahwa barang tertentu harus dibuat di negara tertentu. Sikap ini bisa berdampak positif, negatif atau netral tergantung pada persepsi atau pengalaman.

Sebagai contoh, seorang konsumen pada suatu negara mungkin akan memberi nilai positif bagi suatu produk yang di buat di negara lain (contohnya, konsumen Amerika kelas atas akan beranggapan bahwa sebuah tas tangan Prada Itali atau sebuah jam Rolex Swiss adalah investasi yang berharga).

Analisis Konsumen secara Lintas Budaya

Untuk menentukan bagaimana memasuki pasar di luar negeri, pelaku pasar perlu mengadakan suatu bentuk analisis konsumen secara lintas budaya (cross cultural consumer analysis). Analisis konsumen secara lintas budaya ini adalah usaha untuk menentukan derajat persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih negara. Analisis tersebut dapat menyediakan pemahaman terhadap karakteristik psikologis, sosial, dan budaya konsumen yang menjadi target bagi pelaku pasar, sehingga mereka dapat mendesain strategi pemasaran yang efektif.

Persamaan dan Perbedaan Individu

Pemahaman mengenai persamaan dan perbedaan yang ada pada negara – negara sangat penting bagi pelaku pasar multinasional yang harus menyusun strategi yang tepat untuk meraih konsumen di suatu negara yang spesifik. Semakin banyak persamaan antara satu negara dengan negara lain, maka pelaku pasar juga cenderung memakai strategi pemasaran yang hampir sama.
Sedangkan jika kepercayaan, nilai, dan adat istiadat dari target negara – negara jauh berbeda; maka strategi pemasaran yang lebih spesifik diterapkan. Produk yang sama dapat mempunyai makna yang berbeda di tiap negara. Misalnya strategi pemasaran di Indonesia yang berbudaya kolektif, dengan extended family,dan masih menjunjung adat istiadat akan berbeda dengan strategi pemasaran di Amerika Serikat yang berbudaya individualis, dengan nuclear family, dan terbuka terhadap perubahan. Peraturan dan kebijakan yang berbeda menuntut pelaku pasar untuk berhati – hati dalam mendesain suatu strategi.

Efek Waktu (Time Effects)
Saat akan memulai usaha baru di suatu negara, yang harus dipertimbangkan adalah pace of life (ritme hidup) yang berbeda antara satu negara dengan negara lain. Pace of Life dapat diartikan sebagai seberapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu aktivitas. Penelitian terhadap pace of life di 31 negara yang mengukur lama jalan kaki sejauh 60 kaki, lama petugas pos mengerjakan pembelian perangko, dan keakuratan jam publik menemukan bahwa Indonesia berada di urutan ke-30.Pace of life tercepat ditempat oleh Switzerland dan yang terlambat diduduki Mexico. Strategi pemasaran di negara – negara tersebut harus disesuaikan. Misalnya restoran Pizza Hut di Switzerland harus menyiapkan sajian jauh lebih cepat dibanding di Indonesia.

Pertumbuhan Global Kelas Menengah
Pertumbuhan masyarakat kelas menengah di negara berkembang menarik perhatian banyak pelaku pasar global yang sedang mengidentifikasi konsumen baru untuk produk mereka. Masyarakat secara global terutama di Amerika Selatan, Asia, dan Eropa Timur dengan pendapatan per kapita $ 5000 dapat dianggap sebagai kelas menengah. Masyarakat kelas menengah mempunyai kemampuan untuk membeli yang (buying power) yang cukup besar. Misalnya kelas menengah di Cina merupakan target pasar untuk TV dan komputer.

AKULTURASI ADALAH SUDUT PANDANG PENJUALAN YANG PENTING

Akulturasi lintas budaya adalah proses ganda (dual process) untuk penjual. Pertama, penjual harus mengenalkan dengan seksama diri mereka nilai-nilai (values), kepercayaan (beliefs), dan adat istiadat (customs) dari masyarakat yang baru untuk posisi dan pasar yang tepat bagi produk mereka. Kedua, untuk mendapatkan penerimaan bagi produk baru di masyarakat asing, mereka harus mengembangkan satu strategi yang mendorong anggota masyarakat untuk merubah atau memecahkan tradisi mereka sendiri.

Karakteristik Naluriah dari Analisis Lintas Budaya

Biasanya sulit bagi perusahaan merencanakan bisnis di negara-negara asing untuk menjalankan penelitian lintas budaya konsumen. Misalnya : sulit di negara-negara Islam di Timur Tengah untuk mengadaptasi penelitian pasar gaya Eropa. Contoh ; di Saudi Arabia, tidak diperbolehkan untuk memberhentikan orang di jalan raya, dan perkumpulan tidak dapat dijalankan karena kebanyakan pertemuan terdiri dari 4 atau 5 orang dikeluarkan.

Teknik Mengadakan Penelitian

Dalam Lintas Budaya, beban bertambah terjadi karena bahasa dan penggunaan kata-kata seringkali berbeda dari satu negara ke negara lain. Masalah lain pada penelitian perdagangan internasional menekankan pada skala pengukuran. Di USA, 5 atau 7 poin skala mungkin sesuai, tetapi di negara lain, 10 atau bahkan 20 poin skala, mungkin dibutuhkan. Lebih jauh lagi, fasilitas penelitian pelayanan lewat telepon, tersedia atau tidak tersedia di negara-negara atau wilayah tertentu di dunia.
Untuk menghindari masalah pengukuran penelitian, para peneliti konsumen harus membiasakan diri mereka dengan keterbatasan pelayanan penelitian di negara-negara yang mereka evaluasi sebagai pasar yang potensial dan harus mempelajari bagaimana mendesain penelitian penjualan yang akan menghasilkan data yang berguna. Peneliti harus ingat bahwa perbedaan budaya dapat membuat metodologi penelitian yang “standar” menjadi tidak sesuai.

Strategi Alternatif Multinasional : Global vs Lokal

Beberapa penjual berpendapat bahwa dunia pasar menjadi makin dan semakin mirip dan dibakukannya standar penjualan, oleh karena itu, menjadi makin dapat dikerjakan dengan mudah. Contohnya : Mobil Exxon telah mengeluarkan 150 juta dolar untuk mempromosikan produknya, dan perusahaan menginginkan semua advertisement untuk memiliki pandangan dan perasaan yang sama., tanpa memperhatikan dimana 100 negara di dunia advertisement itu akan muncul.

MENCIPTAKAN SEBUAH MERK DUNIA                 

Beberapa perusahaan telah menciptakan produk ber-merk dunia yang dihasilkan, dikemas, dan diposisikan dengan cara yang sama tanpa menghiraukan negara di mana produk itu dijual. Penjual produk-produk dengan pasar yang luas menggunakan sebuah world branding strategy. Contohnya ; Gilette, Estee Lauder, Unilever, dan Flat, juga menggunakan periklanan global untuk bermacam-macam produk dan pelayanan.

PEMASARAN GLOBAL YANG ADAPTIVE

Dalam membedakan strategi komunikasi pemasaran yang menekankan pada pesan umum, beberapa perusahaan melakukan strategi yang menyesuaikan iklan mereka dengan nilai-nilai khusus kebudayaan. Mc Donald’s adalah contoh perusahaan yang mencoba untuk melokalisir iklannya di tiap pasar yang mempunyai kebudayaan yang berbeda, dengan cara membuat perusahaan “glocal”. Contohnya, Ronald McDonald telah berganti nama menjadi Donald McDonald di Jepang karena bahasa Jepang tidak mengandung bunyi “R”. Sebagai tambahan, menu McDonald di Jepang telah dilokalisir dengan memasukkan menu sup jagung dan milkshake teh hijau. Di Swedia McDonald’s mengembangkan bungkus baru menggunakan ilustrasi dengan ukiran kayu dan desain yang lembut untuk menarik minat konsumen di negara itu dimana orang di negara itu memiliki cita rasa yang tinggi terhadap makanan dan menyukai kegiatan di luar ruangan. Beberapa perusahaan menggunakan beberapa kombinasi strategi.

Segmentasi Psikografik Antar Budaya

Terdapat perbedaan sikap atau perilaku yang penting dalam menentukan kepuasan antar konsumer yang memungkinkan munculnya pembagian consumer berdasarkan perbedaan kultur. Beberapa perusahaan mungkin mendirikan strategi global branding, sedangkan perusahaan lainnya dibentuk dengan strategi individual/local marketing.
Penelitian di Amerika Utara dan Selatan, Asia, dan Eropa tentang nilai dasar motivasi yang mendorong terbentuknya sikap dan perilaku menghasilkan 6 kelompok global values market segments, yaitu :
  1. strivers: menyukai kekayaan, status, ambisi, dan kekuasaan. Mereka berpikir bahwa persoalan material adalah sesuatu yang sangat penting.
  2. devouts: mempunyai nilai-nilai tradisional seperti keyakinan, kewajiban, kepatuhan, menghormati yang lebih tua. sedikit tergabung dengan media dan tidak terlalu menyukai produk luar, khususnya di Afrika dan Asia Tengah dan Timur.
  3. altruists : ekstroversion, suka masalah-masalah social dan penyebabnya. Biasanya berpendidikan baik, usia-usia lebih tua (antara umur 44), dan kebanyakan wanita. (Rusia dan Amerika Latin)
  4. intimates : “people-people”, focus pada hubungan yang akrab, bersahabat, kekeluargaan. Terdapat di England, Hungary, Belanda, dan US.
  5. fun seekers : grup paling muda, menyukai sesuatu yang menarik, petualangan, kesenangan, terlihat menarik, menghabiskan waktu di bar dan restoran. Suka akan media elektronik, gaya hidup global khususnya musik.
  6. creatives : menyukai teknologi, pengetahuan, dan belajar, consumer terbesar pada media seperti buku, majalah, dan Koran. Menyukai barang yang menggunakan PC dan surfing di web.
Kesalahan Marketing : Kegagalan dalam Mengerti Perbedaan

Banyak marketers yang dalam market internasional yang tidak tahu apakah produk, pendekatan promosi, aturan harga, atau saluran eceran yang efektif di satu negara dan di negara lain serta mencoba menentukan perubahan spesifik apa yang harus dilakukan untuk setiap pasar asing.

MASALAH PRODUK

Marketers internasional seringnya menolak untuk memodifikasi produknya untuk memenuhi keinginan budaya lokal. Marketers Amerika yang menjual produk makanan di Jepang seringnya menemukan kesulitan yang akhirnya mengharuskan mereka mengubah karakteristik asal produknya. Contoh lain, perusahaan besar cereal, Kellogg, berusaha menghindari berbagai ’jebakan budaya’ yang berhubungan dengan pasar makanan yang cross culture dalam ekspansi internasionalnya. Sudah dipelajari dengan hati-hati perbedaan antara orang irlandia yang mengkonsumsi cereal paling banyak dengan orang Perancis, Italia, dan Yunani yang sarapannya tidak memasukkan cereal.

MASALAH PROMOSI

Ketika berkomunikasi dengan konsumer di berbagai negara, pesan promosi harus konsisten dengan bahasa dan budaya yang tepat dengan target masyarakatnya. Contohnya : perusahaan 7-up sukses dengan tema ’uncola’ di pasar US, menjadi tidak tepat bagi banyak pasar asing karena hal itu tidak dialihbahasakan dengan baik dengan bahasa setempat. Belajar kesalahan dengan lebih cepat, perusahaan multinasional seperti P&G dan Ford sekarang bekerja keras menjadi reseptif pada nilai dan rasa yang khusus pada pasar lokal. Tindakan cepatnya adalah menarik sponsorshipnya pada program tv di beberapa negara ketika seks dan kekerasan pada tv show tersebut dinilai terlalu keras/berat.
Nama produk dan kalimat promosi juga bisa menyebabkan suatu masalah bagi marketers internasional. Kata ’clock’ di Cina terdengar seperti kata ’kematian’. Chevrolet nova tidak terjual dengan baik di Amerika Latin karena di Spanyol kata nova berarti ’tidak berlari’.

MASALAH HARGA DAN DISTRIBUSI

Marketers internasional harus menyesuaikan peraturan harga dan ditribusi mereka dengan kondisi ekonomi dan tradisi lokal. Sebagai contoh di banyak negara berkembang, produk ukuran kecil sering menjadi keharusan karena konsumer tidak dapat mengeluarkan biaya yang banyak untuk ukuran yang lebih besar yang lebih populer di US dan negara kaya lainnya. Juga harus diingat bahwa pandangan Amerika dengan ’harga murah’ bisa dipandang tidak sama di negara lain. Contoh : US fastfood franchises yang beroperasi di Mexico seperti McDonald, Burger King, Wendy’s dinilai fastfood kelas mahal di Mexico.

KESIMPULAN

Dengan banyaknya perbedaan sekarang antara sesama penduduk di sebuah negara mudah untuk mengerti bahwa perbedaan yang besar mungkin terjadi di antara penduduk dari negara yang berbeda, mempunyai budaya, value, kepercayaan, dan bahasa yang berbeda. Jika pemasaran internasional adalah untuk memuaskan kebutuhan konsumen, mereka harus mengerti persamaan dan perbedaan yang relevan yang ada di antara orang-orang di negara target mereka.
Ketika konsumen membuat keputusan pembelian, mereka tampak menyadari negara-negara asli tempat barang yang mereka beli dihasilkan. Konsumen seringkali punya perlakuan khusus atau bahkan preferensi untuk produk yang dibuat di negara tertentu. Efek negara-asli ini mempengaruhi bagaimana konsumen menilai kualitas dan terkadang merek yang pada akhirnya mereka pilih.

Untuk beberapa pedagang internasional, akulturasi adalah dual process. Beberapa masalah yang terjadi dalam analisis lintas budaya terdiri dari perbedaan bahasa, pola konsumsi, kebutuhan, penggunaan produk, kondisi social ekonomi, kondisi pemasaran, dan kesempatan penelitian pasar. Ada kebutuhan mendesak untuk analisis lintas budaya yang konseptual dan sistematis dalam karakteristik psikologi, social, dan budaya mengenai kebiasaan mengkonsumsi dari konsumen asing. Analisis ini akan mengidentifikasi meningkatnya kesempatan pemasaran yang akan menguntungkan pedagang internasional dan konsumen target mereka.


SUMBER: http://mialestarisholihat.wordpress.com/2011/07/04/perilaku-konsumen-dalam-lintas-budaya-dan-perspektif-internasional/

Sabtu, 27 Desember 2014

(JURNAL NASIONAL) PERILAKU KONSUMEN DALAM MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBELIAN UNTUK PRODUK SEPATU

1.      LATAR BELAKANG

     Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi para pemasar. Para pemasar mencoba memahami perilaku pembelian konsumen agar mereka dapat menawarkan kepuasan yang  lebih besar kepada konsumen. Kenyataannya, orang Indonesia sering kita temukan ketika komsumen memilih produk dan merek berdasarkan pengambilan keputusan. Misalnya sepatu merek A modelnya lebih simple dan kualitanya baik dibandingkan merek B modelnya bagus tetapi kualitasnya kurang, konsumen lebih memilih sepatu merek A walaupun harganya mahal atau murah sekalipun.
     Beberapa ahli berpendapat bahwa gaya adalah sesuatu yang diturunkan namun kelompok lain menekankan pada faktor sosial dan lingkungan merupakan pengaruh terbesar dalam proses pembentukan style seseorang.

2.      RUMUSAN MASALAH

     Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah ini membahas tentang perilaku konsumen dan cara pengambilan keputusan secara efektif. Pengambilan keputusan konsumen dapat membantu pemasar dalam proses segmentasi pemasaran berdasarkan cara pengambilan keputusan konsumen masing-masing.

3.      PERMASALAHAN

     Pemasaran pada dasarnya bertujuan memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan konsumen yang dituju atau konsumen sasaran (target konsumen). Bidang ilmu perilaku konsumen mempelajari bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, memakai, serta memanfaatkan suatu produk dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka.
     Pemasar perlu memahami bagaimana konsumen mengumpulkan informasi berkenaan dengan berbagai alternatif dan menggunakan informasi itu untuk memilih produk dan merek. Pemasar juga perlu memahami bagaimana proses keputusan konsumen dan alasan pembelian yang tidak sama diantara berbagai tipe konsumen.

PERILAKU KONSUMEN DAN TINDAKAN PEMASARAN

     Strategi pemasaran harus berlandaskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.  “model prilaku konsumen “ menunjukkan penekanan pada interaksi antara pemasar dan konsumen. Komponen sentral dari model adalah pengambilan keputusan konsumen, yaitu pemahaman dan evaluasi informasi merek, bagaimana pertimbangan alternatif merek disesuaikan dengan kebutuhan konsumen, dan keputusan untuk merek.

TIGA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN KONSUMEN

1.      Konsumen Individu
            Pilihan merek dipengaruhi oleh ;
a.       Kebutuhan konsumen,
b.      Persepsi atas karakteristik merek, dan
c.       Sikap kearah pilihan. Sebagai tambahan, pilihan merek dipengaruhi oleh
           demografi konsumen, gaya hidup, dan karakteristik personalia.

2.      Pengaruh Lingkungan
            Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh
a.       Budaya (Norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan),
b.      Kelas sosial (keluasan grup sosial ekonomi atas harta milik konsumen),
c.       Grup tata muka (teman, anggota keluarga, dan grup referensi) dan
d.      Faktor menentukan yang situasional ( situasi dimana produk dibeli seperti
            keluarga yang menggunakan mobil dan kalangan usaha).

3.      Marketing strategy
Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu n. Variabel-variabelnya adalah Barang, Harga, Periklanan dan Distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan.

Lima tahap konsumen dalam mengambil keputusan, yaitu:
a.       Pengenalan masalah
b.      Pencarian informasi
c.       Evaluasi alternatif
d.      Keputusan pembelian
e.       Evaluasi paska pembelian


Setiap tahap proses pengambilan keputusan tersebut disertai oleh proses psikologi internal yang terdiri dari:
a.       Motivasi
b.      Persepsi
c.       Sikap
d.      Integrasi
e.       Pembelajaran

Pengambilan keputusan yang komplek seringnya untuk produk berkategori :

a.       Barang dengan harga tinggi
b.      Barang yang mempunyai resiko penampilan seperti mobil dan produk medis
c.       Barang yang kompleks seperti komputer
d.      Barang special seperti peralatan olah raga, perabot


Langkah-langkah ini dapat ditransformasikan ke dalam tahap-tahap keterlibatan konsumen dalam pengambilan keputusan yang komplek :

1.      Need Aurosal
2.      Proses informasi konsumen
3.      Evaluasi Merek
4.      Pembelian
5.    Evaluasi sesudah pembelian

Pengambilan keputusan yang komplek seringnya untuk produk berkategori :

1.      Barang dengan harga tinggi
2.      Barang yang mempunyai resiko penampilan seperti mobil dan produk medis
3.      Barang yang kompleks seperti komputer
4.      Barang special seperti peralatan olah raga, perabot
5.      Barang yang berhubungan dengan ego seseorang seperti pakaian, kosmetik. 



4.      KESIMPULAN

     Jadi dari penelitian diatas, faktor yang menjadi  pemicu konsumen dalam mengambil keputusan adalah strategi dalam memilih barang secara selektif dan produsen juga harus bisa memuaskan kebutuhan konsumennya.



Selasa, 23 Desember 2014

TUGAS SOFTSKILL TENTANG PERILAKU KONSUMEN (Arti Sahabat atau Pertemanan)

Persahabatan atau pertemanan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial.
Dalam pengertian ini, istilah "persahabatan" menggambarkan suatu hubungan yang melibatkan pengetahuan dan penghargaan. Sahabat akan menyambut kehadiran sesamanya dan menunjukkan kesetiaan satu sama lain, seringkali hingga pada altruismeselera mereka biasanya serupa dan mungkin saling bertemu, dan mereka menikmati kegiatan-kegiatan yang mereka sukai. Mereka juga akan terlibat dalam perilaku yang saling menolong, seperti tukar-menukar nasihat dan saling menolong dalam kesulitan. Sahabat adalah orang yang memperlihatkan perilaku yang berbalasan dan reflektif. Namun bagi banyak orang, persahabatan seringkali tidak lebih daripada kepercayaan bahwa seseorang atau sesuatu tidak akan merugikan atau menyakiti mereka.
Nilai yang terdapat dalam persahabatan seringkali apa yang dihasilkan ketika seorang sahabat memperlihatkan secara konsisten:
·         kecenderungan untuk menginginkan apa yang terbaik bagi satu sama lain.
·         simpati dan empati.
·         kejujuran, barangkali dalam keadaan-keadaan yang sulit bagi orang lain untuk mengucapkan kebenaran.
·         saling pengertian.
Seringkali ada anggapan bahwa sahabat sejati sanggup mengungkapkan perasaan-perasaan yang terdalam, yang mungkin tidak dapat diungkapkan, kecuali dalam keadaan-keadaan yang sangat sulit, ketika mereka datang untuk menolong. Dibandingkan dengan hubungan pribadi, persahabatan dianggap lebih dekat daripada sekadar kenalan, meskipun dalam persahabatan atau hubungan antar kenalan terdapat tingkat keintiman yang berbeda-beda. Bagi banyak orang, persahabatan dan hubungan antar kenalan terdapat dalam kontinum yang sama.


Kamis, 06 November 2014

MAKALAH SOFTSKILL ILMU BUDAYA DASAR



 
BAB I
PENDAHULUAN

A.     Ilmu Budaya Dasar

                        Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris the Humanities, yang berasal dari bahasa latin humnus yang artinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diharapkan manusia akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
                        Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities namun tidak meninggalkan tanggung jawabnya sebagai manusia itu sendiri.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus), Sedangkan ilmu budaya dasar, ilmu tentang pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.

                        Latar belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut
1.      Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan.
b. Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.

2.      Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.

B.      Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu tentang pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humanus yang astinya manusia, berbudaya, dan halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities namun tidak meninggalkan tanggung jawabnya sebagai manusia itu sendiri.

Menurut Herskovits, ilmu budaya dasar adalah sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, ilmu budaya dasar adalah keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, ilmu budaya dasar adalah keseluruhan yang kompleks, mnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince )
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100% benar dan 100% salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
2. Ilmu-ilmu Sosial ( social scince )
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100% benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dan sebagainya.
3. Pengetahuan Budaya ( the humanities )
Pengetahuan Budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai hiding keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dan lain-lain. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu Budaya Dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus), Sedangkan ilmu budaya dasar, ilmu tentang pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
C.     Tujuan Ilmu Budaya Dasar antara lain :
• Menajamkan Kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
• Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua masalah tersebut.
• Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat.
• Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.

D.     Ruang Lingkup Budaya Dasar Ilmu Budaya Dasar :
• Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
• Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Pokok Bahasan yang dikembangkan :
• Manusia dan cinta kasih
• Manusia dan keindahan
• Manusia dan keadilan
• Manusia dan pandangan hidup
• Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
• Manusia dan kegelisahan
• Manusia dan harapan




BAB II
PEMBAHASAN

1.      PENGERTIAN KEBUDAYAAN
                  Pengertian kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dimana yang dimiliki oleh bersama oleh suatu kelompok yang diwariskan dalam suatu kelompok hidup masyarakat budaya besifat kompleks,abstrak, dan luas. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat budaya sudah turun temurn dari generasi pertama sampai generasi sekarang yang didalamnya terkandung pengetahuan dalam bahasa inggris kebudayaan disebut dengan culture bias diartikan juga sebagai mengolah tanh atau berani
Bahasa, sebagaimanajuga budaya merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri. Citra yang memaksa itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti individualisme kasar di Amerika, keselarasan individu dengan alam di Jepang dan kepatuhan kolektif di Cina.

KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
                 Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri atau individu, manusia membutuhkan makhluk sesama untuk bias berinteraksi dan bertahan hidup. Hal tersebut memang ada dan dianut oleh masyarakat terutama pada bangsa timur rasa kuat yang kebersamaan bias dibilang demikian segala sesuatu yang ada dimasyarakat ditentukan adaya kebersamaan karena seperti yang kita tahu bahwa Indonesia memiliki banyak sekali suku sehingga dengan sudah sangat pasti kebudayaannya pun berbeda.
Menurut saya kepribadian bangsa timur merupakan sosok yang patut di contoh dalam segala hal.
Itu bisa dilihat dari cara berbicara, cara berpakaian, cara berpikir. Contohnya saat mereka menyapa orangtua, mereka dengan sopan dan memperlakukan dengan baik dan sopan santun.
UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Unsur kebudayaan meliputi:
• Unsur peralatan dan peralatan hidup, seperti rumah, pakaian kendaraan dan lain-lain
• Unsur mata pencaharian / sistem ekonomi
• Unsur sistem kemasyarakatan, yang meliputi hukum, perkawinan, dll
• Unsur bahasa yang baik lisan maupun tulisan yang berfungsi sebagai alat komunikasi
• Unsur agama



WUJUD KEBUDAYAAN.
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
• Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
• Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
• Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
ORIENTASI NILAI KEBUDAYAAN
Orientasi nilai kebudayaan meliputi:
• Bahasa
• Realigi
• Sosial budaya

Nilai-nilai kebudayaan sebenarnya masih banyak jika kita menjelajahi seluruh dunia. Terkadang kita tak menyadari kalau masih banyak kebudayaan-kebudayaan yang belum pernah kita lihat, maka dari itu kita harus melestarikan budaya sendiri.
1. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan jaman sekarang mulai banyak berubah seiring dengan waktu. Perubahan kebudayaan mulai tercemar akibat Negara barat dan bangsa-bangsa eropa
Faktor yang mengalami perubahan budaya:
• Teknologi
• Trend pakaian
• Agama



 KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia selalu berkaitan dengan adanya budaya. Contohnya seperti tarian dan bahkan pemujaan2 dalam beragama pastinya berkaitan dengan budaya. Budaya terlahir karena manusia ingin menunjukkan eksistensi kepada dengan menunjukkan keindahan secara natural. Keterkaitan ini diturunkan selama turun temurun tanpa secara ketidaksengajaan. Makanya perlu ada kelestariaan budaya secara padu agar budaya tak lekas hilang dari waktu.


BAB III
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

                        Ilmu Budaya Dasar secara sederhana adalah pengetahuan yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan . Suatu karya dapat saja mengungkapkan lebih dari satu masalah, sehingga ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu filsafat ataupun ilmu tari yang terdapat dalam pengetahuan budaya, tetapi ilmu budaya dasar menggunakan karya yang terdapatdalam pengetahuan budaya untuk .
                       
Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep.
• Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan
1. Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
2. Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
3. Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat,
budaya daerah dan budaya nasional
• Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia. Unsur-unsur kebudayaan
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi
Karya sastra adalah penjabaran abstraksi,namun filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut abstrasi. Maka abstrak adalah cinta kasih,kebahagian,kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat. Dalam kesusastraan IBD dapat dihubungkan …
meliputi: Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dll. Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut diatas maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan. Konsep-konsep social dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan utntuk mempelajari masala-masalah social yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial, contohnya: Keanekaragaman dan konsep kesatuan sosial bertolak .
Tanpa ada maksud menciptakan dikotomi dalam kesusastraan, ada perbedaan antara literatur biasa dengan sastra. Sastra memiliki sense of love yang lebih representatif. Sebagai contoh, literatur ekonomi dapat saja mencatat angka-angka … Ada benang merah yang menyatukan konsep kebudayaan kita. Tidak heran apabila para pendiri bangsa mampu melebur diri dalam Bhineka Tunggal Ika. Kearifan budaya lokal masih kuat.
• Pendekatan Pada Bidang Kesusastraan
Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya.
Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.
Ilmu budaya dasar yang nama sebenarnya adalah Basic Humanities, yaitu berasal dari bahasa Inggris yakni the humanities. Istilah ini berasal pula dari bahasa latin Humanus yang artinya manusiawi, berbudaya dan halus.
Seni sangat berkaitan erat dengan masalah kemanusiaan. Karena seni adalah ekspresi yang bersifat tidak normatif, menjadikan seni lebih mudah berkomunikasi. Oleh sebab itu nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya.
Sebab masalah kemanusiaan merupakan masalah yang sangat penting, yang perlu diperhatikan pula oleh mahasiswa.
Tujuan utama mata kuliah ini adalah supaya mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.
• Nilai-nilai Kemanusiaan Dalam Prosa Fiksi
Sebagai bagian dari seni, yang lebih menekankan pada cerita. Mau tidak mau karya sastra ini langsung atau tidak langsung membawa moral, pesan atau cerita. Dengan kata lain dalam Prosa Fiksi mengandungg beberapa nilai yakni
1. Memberikan kesenangan
2. Memberikan informasi
3. Memberikan warisan cultural
4. Memberikan keseimbangan wawasan

• Ilmu Budaya Dasar Yang Berhubungan dengan Puisi
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa puisi merupakan bagian dari seni sastra, sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian adalah unsure dari kebudayaan. Sehingga Puisi dapat diartikan ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahsa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan
1. Figura bahasa
2. Kata-kata yang ambiguitas
3. Kata-kata yang berjiwa
4. Kata-kata yang konotatif
5. Pengulangan

Adapun tujuan penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
1. Makna hubungan puisi dengan pengalaman hidup
Penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Yang artinya manusia senantiasa ingin selalu memiliki salah ssatu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpalan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat.
2. Puisi dengan kesadaran individual
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk berfikir menurut hati nurani, baik untuk orang lain maupun diri sendiri.
3. Puisi dengan keinsafan social
Dalam puisi syarat dengan masalah sosial, yang terlibat dalam issue dan problem sosial. Yaitu bisa berupa :
- Penderitaan
- Perjuangan
- Konflik
- Pemberontakan terhadap hukum Tuhan
Puisi-puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih.
Contohnya dalam puisi Rendra dengan judul “Episode” misalnya, melukiskan betapa kemesraan cinta begitu merasuk kedalam jiwa dua sejoli muda-mudi yang menjalin ikatan cinta. Ataupun contoh lainnya Puisi Amir Hamzah denga judul “Padamu Jua” yang isinya merupakan ratapan hati yang hancur luluh karena tali cintanya yang telah begitu mesra dengan sorang gadis jawa direnggut dan diputuskan oleh ayahnya, yang menjodohkan dengan gadis pilihan ayahnya yang masih terbilang kemenakannya sendiri.






BAB IV
MANUSIA DAN CINTA KASIH

A.    Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya, sedangkan kasih artinya perasaan sayang atau cinta atau menaruh belas kasihan. Maka cinta kasih adalah perasan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
B.     Cinta Menurut Ajaran Agama
• Cinta Diri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri.
Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri.
• Cinta Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya.
• Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan hubungan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antara suami istri, dan untuk melahirkan keturunan.
• Cinta Kebapakan
Antara ayah dan anak tidak terjalin oleh ikatan fisiologis seperti ibu dan anak, maka ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan dorongan fisiologis, tapi dorongan psikis. Dorongan ini Nampak jelas dalam cinta bapak dan anak, karena mereka sumber kesenangan dan kegembiraan, kekuatan dan kebanggaan, dan merupakan factor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupannya dan tetap terkenangnya dia setelah meninggal dunia.
• Cinta Kepada Allah
Puncak cinta manusia yang paling bening, jernih, dan spiritual ialah cinta kepada Allah dan kerinduaan kepada-Nya.
• Cinta Kepada Rasul
Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
C.      Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta, atau perasaan suka kepada seseorang. Kasih sayang, dasar komunikasi dalam keluarga. Adanya komunikasi ini mempengaruhi kehidupan si anak dalam masyarakat. Orang tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam-macam demikian juga sebaliknya, seperti berikut :
1.
Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
2. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
3. Orang tua bersifat pasif, anak bersifat pasif.
4. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif.
D.     Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
E.     Pemujaan
Pemujaan adalah satu diantara manifestasi cinta kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual.



BAB V
MANUSIA DAN KEINDAHAN
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Menurut cakupannya, orang harus membedakan antara keindahan sebagai kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda yang indah. Untuk membedakan kedua hal ini, dalam bahasa inggris sering digunakan istilah “Beauty” (keindahan) dan “The Beautiful” (benda atau hal yang indah). Selain itu menurut luasnya juga dibedakan pengertian :
a. Keindahan dalam arti luas
Keindahan dalam arti luas meliputi keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual.
b. Keindahan dalam arti setetik murni
Keindahan dalam arti setetik murni menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
c. Keindahan dalam arti terbatas
Keindahan dalam arti terbatas adalah yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan, yaitu berupa keindahan bentuk dan warna.
Dengan panca indera kita setiap saat menikmati keindahan dan berusaha menciptakan atau berbuat memperindah agar lebih menarik, mempesona dan menyenangkan bagi yang melihatnya. Semua itu menunjukkan bahwa setiap manusia mencintai keindahan.
Pada saat bercinta, setiap isan ingin bahkan bergelora hatinya untuk menciptakan keindahan misalnya dalam bentuk puisi, lukisan, rangkaian bunga atau apa saja yang dapat diciptakannya. Wajarlah kalau cintai itu kuat sekali membangkitkan daya kreativitas para seniman untuk menciptakan keindahan.
Keindahan adalah identik dengan keindahan. Keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran tidak indah misalnya tiruan lukisan monalisa tidak indah karena dasarnya tidak benar.
Menurut The Liang Gie pengertian keindahan dianggap salah satu jenis nilai (nilai estetik) yakni nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tecakup dalam pengertian keindahan. Bahwa setiap yang berkaitan dengan pengertian keindahan melalui penampilannya dan penghayatan penghayatan maka setidak-tidaknya akan menemukan penggolongan nilai terpenting yaitu nilai ekstrinsik dan nilai intrinsic.
 Nilai ekstrinsik yaitu nilai yang sifatnya baik sebagai alat untuk membantu sesuatu hal sedangkan nilai intrinsic adalah sifat baik yang terkandung didalam atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik tersebut.
Keserasian merupakan bagaian atau yang dapat mewujudkan keindahan. Keserasian mengandung unsure pengertian, perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Misalnya orang dalam berpakaian memperhatikan antara kulit dan warna yang disukai cocok, warna kulitnya hitam tidak cocok kelihatannya apabila ia memakai warna hijau. Warna hijau cocok untuk orang yang berkulit langsat.
Bertolak dari keserasian, pada dasarnya keindahan itu adalah sejumlah kualitas yang paling sering disebut suatu kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (simetry), keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).
Keindahan juga tersusun dari berbagai keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.
Kehalusan dalam pengertian keindahan bagi manusia dimaksudkan sebagai sikap lembut dalam menghadapi orang lain. Lembut dalam mengucapkan kata-kata, lembut dalam roman muka, lembut dalam sikap anggota badan lainnya. Hal ini berarti menyangkut kesopanan atau keadaban dari sikap manusia dalam pergaulannya baik masyarakat kecil maupun dalam masyarakat luas.
Menurut Alex Ganur dalam bukunya yang berjudul etika bahwa unsur-unsur dan bagian yang dapat melahirkan sikap halus atau kasar adalah :
a. Anggota badan, bahwa anggota badan yang melahirkan sikap kehalusan atau kasar seperti kaki, tangan, kepala, bahu, mulut, bibir, mata dan roman muka. Orang yang kesadaran etisnya tinggi, sikap-sikap kakinya dikendalikan sebaik-baiknya untuk tidak mengganggu atau merugikan orang lain.
b. Bahasa, orang yang kesadaran etisnya tinggi bisa memilih kata-kata yang sopan, penyusunannya juga teratur, serta pandai mengatur dan mengendalikan nada, irama dan alun suara dalam mengucapkan isi hati, keinginan dan buah pikirannya.
c. Bagian-bagian rohani, melahirkan sikap yaitu pikiran, perasaan dan kemauan (cipta, rasa dan karsa). setiap tindakan dan perbuatan timbul karena adanya kemauan. Dengan adanya kemauan, manusia dapat menentukan pilihan berbuat atau tidak berbuat sesuatu baik berbuat baik atau tidak berbuat baik.
Ketiga unsur rohaniah diatas merupakan jalinan yang kuat sekali dan yang membuat orang dinamis. Dengan pikiran, manusia dapat mengendalikan keauan dan perasaannya. Hal ini berarti dapat mengendalikan tingkah lakunya sesuai dengan rasionya. Demikian pula perasaan halus akan melahirkan jalan pikirannya sehingga dapat melahirkan pikiran yang bijaksana atau akal yang sehat.
Agar didalam pergaulan terjadi kehalusan dan kelembutan maka hendaklah hubungan itu dilakukan harus berdasarkan prinsip-prinsip :
• Cinta kasih
• Keadilan
• Kejujuran
• Keloyalan
• Kesetiaan
Apabila hal-hal diatas dipegang teguh dan sebagai dasar pergaulan maka akan selalu ditemui kehalusan atau kelembutan, kedamaian, kebahagiaan dan ketenangan.
Kehalusan dalam karya seni sangat menentukan untuk perwujudan kehindahannya. karya seni sebagai hasil ciptaan manusia, mempunyai nilai-nilai tertentu untuk memuaskan sesuatu keinginan manusia.
Dilihat dari mediumnya, maka suatu karya seni mempunyai :
a. Nilai inderawi (sensous value), bahwa dengan nilai ini pengamat memperoleh kepuasan lewat ciri-ciri inderawi hasil seni seperti warna-warna yang terpancar dari suatu lukisan atau kata-kata yang indah terdengar dalam suatu deklamasi saja.
b. Nilai formal (formal value), yang membuat sipengamat menghargai atau mengagumi bentuk karya seni tersebut.
c. Nilai Pengetahuan (cognitive value), bahwa dengan penghayatan seni membuat orang sadar akan realita subjektif, pengalaman intern dan perasaannya.
d. Nilai kehidupan (life value), melalui karya seni berbagai nilai kehidupan diteruskan, seperti ide, thema, atau dalil keadilan yang terselip didalam karya seni itu sendiri. Bahkan terhadap kehidupan pribadi, seseorang itu mampu merasa dan menilai secara halus karya seni yang dihayatinya sehingga dalam hal ini dapatlah dikatakan bahwa seni untuk seni.
2. Hubungan Manusia dan Keindahan
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya manjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya.
Ada beberapa alasan mengapa manusia menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:
1) Tata nilai yang telah usang
Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan, misalnya kawin paksa, pingitan, derajad wanita lebih rendah dari derajad laki-laki. Tata nilai semacam ini dipandang sebagai mengurangi nilai moral kehidupan masyarakat, sehingga dikatakan tidak indah.
Yang tidak indah harus disingkirkan dan digantikan dengan yang indah. Yang indah ialah tata nilai yang menghargai dan mengangkat martabat manusia, misalnya wanita.
2) Kemerosotan Zaman
Keadaan yang merendahkan derajad dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi kebutuhan seksual. Kebutuhan seksual ini dipenuhinya tanpa menghiraukan ketentuan-ketentuan hukum agama, dan moral masyarakat. Yang demikian itu dikatakan tidak baik, yang tidak baik itu tidak indah. Yang tidak indah itu harus disingkirkan melalui protes yang antara lain diungkapkan dalam karya seni. Sebagai contoh ialah karya seni berupa sanjak yang dikemukakan oleh W.S. Rendra berjudul “Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta”. Di sini pengarang memprotes perbuatan bejad para pejabat, yang merendahkan derajad wanita dengan mengatakan sebagai inspirasi revolusi, tetapi tidak lebih dari pelacur.

Contoh Kasus 1
BEOGRAD, KOMPAS.com — Memiliki wajah yang sedap dipandang merupakan sebuah syarat tak tertulis untuk para jurnalis televisi perempuan. Namun, kecantikan justru membuat Katarina Sreckovic nyaris kehilangan pekerjaannya di sebuah stasiun televisi berita karena paras ayunya dianggap mengganggu konsentrasi para pesepak bola.
Saat Katarina mewawancarai seorang pesepak bola, sang atlet biasanya tak pernah mendengarkan pertanyaan perempuan berusia 25 tahun itu karena terlalu terpukau dengan kecantikannya.
Katarina saat ini membawakan acara yang khusus membahas tentang klub sepak bola raksasa Serbia, Red Star Belgrade, yang para pemainnya dianggap terganggu dengan kecantikan perempuan ini.
"Saya mengakui itu awalnya menjadi masalah, tetapi saya kira mereka kini sudah terbiasa dengan saya. Awalnya saya pikir mereka tak bisa bekerja sama dengan saya," ujar Katarina.
"Saya bahkan sempat beberapa kali diusir karena dianggap mengalihkan perhatian para pemain di lapangan. Mereka mengeluh karena tak bisa berkonsentrasi," tambah Katarina. Meski demikian, Katarina tak menyerah dan meninggalkan pekerjaannya. Dia tetap bertahan dengan pekerjaannya sebagai jurnalis televisi dan menegaskan bahwa para pemain harus terbiasa dengan dia.

"Saya sangat bahagia karena saya adalah penggemar Red Star dan ini adalah pekerjaan impian saya," lanjut Katarina. Pada masa lalu, Katarina pernah berkencan dengan seorang pemain yunior klub itu. Namun, saat ini dia lebih memilih seorang kekasih yang bukan pesepak bola tetapi sama-sama penggemar Red Star.

Contoh Kasus 2

JEMBER, KOMPAS.com - Perisitiwa memilukan dialami seorang ibu muda berinisial Ni (18), warga Desa Tisnogambar, Kecamatan Bangsalsari, Jember Jawa Timur. Ni menjadi korban pemerkosaan oleh lima pemuda seusai dicekoki minuman keras yang dioplos dengan pil dextro.

Kejadian itu bermula saat Minggu (2/11/2014) malam lalu, korban keluar dari rumahnya tanpa berpamitan kepada keluarganya. Begitu hari semakin larut, keluarga Ni khawatir dan mulai curiga, karena yang bersangkutan tidak kunjung pulang ke rumah. Karena khawatir, keluarga Ni akhirnya memutuskan untuk mencari korban.

Begitu tiba di areal persawahan, salah satu warga menemukan korban. Yang lebih memilukan lagi, saat ditemukan korban dalam kondisi telanjang bulat.

“Waktu itu ditemukan tergeletak di areal persawahan yang tidak jauh dari rumah korban,” terang Kasubag Humas Polres Jember, AKP Edy Sudarto, Rabu (5/11/2014).

Ni akhirnya oleh warga dan keluarga langsung dilarikan ke puskesmas terdekat, untuk diberi pertolongan medis.

“Waktu ditemukan, mulut korban juga mengeluarkan busa akibat miras oplosan tersebut,” jelas Edy.

Menurut Edy, berdasarkan hasil penyelidikan dan pemeriksaan polisi terhadap korban, yang bersangkutan dipaksa menenggak minuman keras yang telah disiapkan lima pemuda, hingga akhirnya mabuk berat. Saat mabuk itulah, korban diperkosa oleh lima pemuda tersebut. Setelah itu, korban ditinggalkan dalam kondisi telanjang.

“Sedang kita dalami kasusnya, dan sudah kita identifikasi siapa pelaku pemerkosaan tersebut,” pungkas Edy.

Contoh Kasus 3

AMBON, KOMPAS.com — Penyidik Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease mengancam KB (52), warga Desa Passo, Kecamatan Baguala, yang mencabuli putri kandungnya berulang kali, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Menurut Kepala Reskrim Polres Pulau Ambon AKP William Corneles Tanasale, Rabu (5/11/2014) kemarin, tersangka dijerat dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara.

Tersangka sebelumnya sempat kabur saat hendak ditangkap polisi beberapa hari lalu. Polisi baru berhasil menangkap pelaku saat menggelar razia kendaraan bermotor di kawasan Desa Halong, Rabu siang.

Seusai ditangkap, polisi langsung menggelandangnya ke Kantor Polres Pulau Ambo. Menurut William, berdasarkan hasil pemeriksaan, KB mengaku telah mencabuli anak kandungnya, tetapi dia membantah melakukan hal itu berulang kali.

"Tersangka membantah mencabuli anaknya berulang kali dan hanya mengatakan kalau dia hanya melakukannya sekali di salah satu penginapan. Tapi, kita terus mendalaminya," ujar William.

Diberitakan sebelumnya, KB diduga mencabuli putri kandungnya selama berulang kali semenjak putrinya itu masih berusia 6 tahun. Perbuatan itu dilakukan hingga korban berusia 10 tahun saat ini. Akibat perbuatan sang ayah, putrinya itu saat ini ikut terjangkit virus HIV/AIDS yang ditularkan sang ayah melalui hubungan terlarang tersebut.



 Kesimpulan
1.      Dari uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:  Mata kuliah IBD adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai, tentang kebudayaan tentang berbagai masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya sehari-hari.
2.      Budaya merupakan nilai-nilai luhur yang mencerminkan Negara Indonesia. Sayangnya nilai-nilai tersbut perlahan mulai pudar dan menghilang dari diri para generasi penerus bangsa. Itu karenakan tidak adanya pengetahuan yang berkesinambungan dari para orang tua dan lembaga pendidikan tentang nilai-nilai budaya di Indonesia.




DAFTAR PUSTAKA





Nama              : Noemia Uca Alves
NPM               : 1B214065 
 Kelas              : 1EA25