Selasa, 30 April 2013

TUGAS TULISAN KE-I


Sejarah Dan Kegiatan Serikat Buruh

Serikat Buruh adalah nama lain untuk serikat buruh adalah sebuah asosiasi pekerja yang diselenggarakan untuk Bekerja untuk kemajuan para pekerja. Seperti ini bernegosiasi dengan majikan atas nama serikat buruh. Para negosiasi adalah semua tentang kebijakan, manfaat pekerja, upah, dan aturan kerja dll.

 Kemudian serikat buruh datang ke perjanjian yang kelompok hubungan kerja yang sempurna antara pekerja dan majikan. Serikat muncul pada abad ke-18 dan masih kerja sebagai kekuatan besar.
Serikat pekerja memiliki banyak peran dan tujuan melalui yang melakukan negosiasi dan band baik bekerja dan mempekerjakan partai. Atribut adalah sebagai berikut
Ketentuan penggantian kepada semua anggota - banyak serikat pekerja memastikan bantuan dalam kasus pengangguran, usia tua, sakit-sakitan kesehatan, dan pengeluaran pemakaman. Serikat buruh di negara maju menyediakan nasehat hukum, pelatihan profesional kepada anggotanya.

Tawar-menawar kolektif - ini adalah salah satu atribut kepala agak fungsi serikat buruh. Status ini fitur yang setiap serikat buruh harus berfungsi secara bebas dan harus diidentifikasi oleh majikan. Mereka dapat bernegosiasi dengan pemilik atas kebijakan, Upah dll.
Fungsionalitas Industri - Serikat pekerja bisa pergi untuk menyerang dan dapat menegakkan pengintai untuk mencapai tujuan benar.
Tindakan politik - Serikat memiliki kekuatan untuk mendorong legislatif menyetujui untuk kepentingan anggota atau pekerja. Mereka mungkin menawarkan setiap tindakan politik sehingga untuk mendukung calon. Salah satu contoh utama dari atribut tersebut adalah partai buruh di Inggris.

Ini adalah fitur yang luas dari organisasi tersebut. Serikat buruh yang hadir di setiap negara. Setiap pabrik di mana banyak buruh bekerja untuk mata pencaharian mereka membutuhkan tubuh yang seharusnya memiliki kekuatan untuk bekerja untuk kepentingan setiap pekerja. Jadi, sangat penting untuk memiliki tubuh yang bekerja untuk kesejahteraan pekerja.



Sumber : Rangkuman Sejarah Serikat Buruh (PRmob)

Selasa, 09 April 2013

Pengertian Dan Tujuan Hubungan Industrial Pancasila (SAP Minggu Ke-4)


Pengertian Hubungan Industri
Hubungan Industrial
Pengertian hubungan industrial dalam UU no. 13 tahun 2003 tentang tenaga kerjaan pasal 1 nomor 16 disebutkan bahwa yang dimaksud hubungan industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan atau jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja atau buruh, dan pemerintah yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Hubungan industrial adalah hubungan antara semua pihak yang tersangkut atau berkepentingan atas proses produksi atau pelayanan jasa di suatu perusahaan. Pihak yang paling berkepentingan atas keberhasilan perusahaan dan berhubungan langsung sehari-hari adalah pengusaha atau manajemen dan pekerja. Disamping itu masyarakat juga mempunyai kepentingan, baik sebagai pemasok faktor produksi yaitu barang dan jasa kebutuhan perusahaan, maupun sebagai masyarakat konsumen atau pengguna hasil-hasil perusahaan tersebut. Pemerintah juga mempunyai kepentingan langsung dan tidak langsung atas pertumbuhan perusahaan, antara lain sebagai sumber penerimaan pajak. Jadi hubungan industrial adalah hubungan antara semua pihak yang berkepentingan tersebut. Dalam pengertian sempit, hubungan industrial diartikan sebagai hubungan antara manajemen dan pekerja atau Management-Employees Relationship.

Tujuan Hubungan Industrial Pancasila
Tujuan pembinaan hubungan industrial adalah menciptakan ketenangan berusahan dan ketentraman bekerja supaya dengan demikian dapat meningkatkan produktivitas perusahaan.
Peningkatan produktivitas perusahaan harus dapat meningkatkan kesejahteraan bersama, yaitu kesejahteraan pengusaha dan kesejahteraan pekerja.

Sumber : http://sautlaw.wordpress.com/2012/10/06/pengertian-hubungan-industrial-h-ketenagakerjaan/

TEORI SERIKAT BURUH ( SAP Minggu Ke-3)


Serikat Pekerja atau Buruh adalah organisasi yg dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja atau  buruh baik diperusahaan maupun diluar perusahaan, yg bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggungjawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja atau buruh serta meningkatkan kesejahteraan pekerja atau buruh dan keluarganya.
                                                                                                                                                 Terkait dengan kehadiran serikat buruh, muncul berbagai teori yang dibangun berdasarkan beberapa pandangan. Teori tersebut diantaranya,
            1.  Teori Kemakmuran Umum                     
Kebanyakan anggota pimpinan serikat buruh beranggapan bahwa apa yang baik bagi serikat buruh, baik pula bagi bangsa. Upah tinggi yang diperjuangkan oleh serikat buruh merupakan sumber tenaga beli yang mendorong dan memperkuat pertumbuhan ekonomi. Tuntutan jaminan sosial dan kesehatan oleh serikat-serikat buruh dipandang sebagai suatu tuntutan yang akan memberi manfaat bagi mereka yang berada di luar serikat buruh. Terhadap pendapat tersebut, dilancarkan kecaman bahwa serikat buruh bertanggungjawab atas : WAGE PUSH INFLATION, upah tinggi cenderung menaikkan inflasi.

2.  Teori Labour Marketing
Menurut teori ini, kebanyakan kondisi di tempat buruh bekerja ditentukan oleh kekuatan dan pengaruh buruh di pasar dengan tenaga kerja. Serikat buruh menganggap dirinya sebagai economic agent di pasar-pasar tenaga kerja. Apabila persediaan tenaga kerja lebih besar daripada permintaan akan tenaga kerja, harga tenaga kerja menjadi murah/rendah. Maka supaya tidak merosot harus diadakan keseimbangan.

            3.  Teori Produktivitas
Menurut teori ini, upah ditentukan oleh produktivitas karyawan. Maka produktivitas yang lebih tinggi harus memperoleh upaya yang lebih tinggi pula.

            4.  Teori Bargainning
Menurut teori bargainning modern, baik karyawan maupun majikan memasuki pasar tenaga kerja tanpa harga permintaan atau penawaran yang pasti. Tetapi ada batas harga permintaan atau penawaran tertinggi dan terendah. Dalam batas-batas harga tersebut, tingkat upah ditentukan oleh kekuatan bargainning kedua belah pihak.

            5.  Oposisi Loyal terhadap Manajemen
Teori ini tidak menyarankan serikat buruh menjadi manajer atau serikat buruh membantu majikan dalam tugas mereka sebagai manajer, akan tetapi teori ini menganjurkan serikat buruh menolak tanggung jawab atas manajemen.


Sumber : http://wikiasia.blogspot.com/2012/12/makalah-pengertian-dan-perkembangan.html